Keluarga adalah harta yang tak ternilai. Tentu harapan baik dari kita semua adalah ingin orang-orang yang disayangi dapat hidup bahagia, setidaknya untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya.
Hal yang patut untuk diperhitungkan dari sekarang juga ialah apa yang akan dipersiapkan bagi keluarga saat kita menemui akhir hayat. Meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang-orang yang kita sayangi tentu merupakan tujuan yang sangat mulia.
Mengenai hal itu, asuransi jiwa dapat dikatakan sebagai “surat cinta” terakhir Anda untuk keluarga. Ibarat sebuah surat, isinya pun kembali kepada Anda. Apakah ingin membuat anggota keluarga tersenyum bahagia atau sebaliknya?
Ya, itu menjadi pilihan, seperti dalam contoh berikut:
Asuransi jiwa dibuat bukan karena kita meninggal dunia, tetapi karena orang-orang yang kita sayangi masih harus hidup. Jika kita bersedia melindungi keluarga kita dari “peluru”, mengapa kita tidak bersedia untuk menyisihkan sebagian saja dari penghasilan kita untuk kehidupan mereka?
Pada saat harus melakukan restrukturisasi keuangan, paling mudah seseorang mengorbankan cicilan asuransi di dalam budget mereka dan lebih mengutamakan menyelamatkan cicilan lainnya, seperti mobil, rumah, investasi, dan sebagainya.
Tidak ada yang salah dengan hal itu, tetapi coba kita hitung kembali, dari semua cicilan yang ada, cicilan mana yang paling kecil biayanya, tetapi memberikan uang paling besar saat terjadi risiko?
Polis asuransi bisa memberikan dana jauh lebih besar pada saat kita berada pada kondisi paling rendah dalam hidup kita.
Mari kita lihat kembali isi surat cinta atau polis kita, sudahkah surat itu menyatakan cinta kita kepada keluarga kita seumur hidup mereka?
Mengenai hal tersebut, jika Anda membutuhkan konsultasi mengenai polis-polis yang Anda miliki, silakan menghubungi kami untuk bantuan lebih lanjut, bebas biaya.
( sumber: uang360.com)